Ketika mulut tak lagi sanggup berkata
Ketika hati tak lagi dapat merasa
Dan ketika mata tak lagi sanggup melihat
Air mata dalam diam menjadi penjawab untuk semuanya
Bahwa ia sedang bersedih
Ya wanita itu sedang bersedih
Sedih memikirkan hatinya
Hatinya yang lemah namun selalu berusaha untuk tegar
Dalam tangisnya ia tersenyum
Senyum yang indah walau dalam tangis sekalipun
Entah mengapa ia sering tersakiti
Padahal hatinya selalu tulus
Begitu besar rasa sayang dan cintanya terhadap orang-orang
di sekitarnya
Cinta untuk Tuhannya, unntuk cintanya, keluarganya, teman
dan sahabatnya, bahkan terkadang untuk musuhnya
Namun kenapa ia sangat sulit menemukan cinta yang
benar-benar tulus dari sebaliknya
Ia tak butuh pria yang sempurna, kaya raya, memilki takhta
dan sebagai macamnya
Yang ia cari hanyalah seorang pria yang membuat ia merasa
sempurna
Pria yang benar-benar menerima i a apa adanya dan menyayangi
serta mencintainya sepenuh hati
Cukup itu?? ya cukup
itu yang ia inginkan..
Ia telah bersabar untuk itu semua, menunggu waktunya tiba
untuknya
Tapi berapa lama lagikah ia harus menunggu??
Terkadang ada sedikit keraguan
Apakah ia benar-benar akan mendapatkan pria yang seperti ia
inginkan atau malah jauh sebaliknya
Ia bukanlah org pemilih
Tapi apakah salah jika Ia menginginkan pria yang benar-benar
membuatnya merasakan sesuatu yang beda
Suatu getaran dan ketertarikan dari hati yang paling dalam
Pria yang ketika ia melihatnya dan pria itupun melihatnya
dengan tatapan yang teduh dan menyejukan
Seakan-akan mata pria itu berkata kepadanya bahwa “aku
sangat sayang kamu bahkan lebih mulia lagi dengan mencintaimu”
Pria yang memegang tanganya, seakan tak mau lagi terlepas
atau terpisahkan
Pria yang memeluk dengan dekapan hangatnya dan tanganya yang
kokoh yang membuat wanita itu merasa sangat terlindungi
Terkadang ia mengkhayalkan tentang itu semua
Dan ketika wanita itu tersadar dari lamunannya
Ia berfikir “ apakah mungkin? Untukku? Kapan?”
Dan akhirnya Ia berkata pada hatinya “hatiku, bersabarlah,
karena kemuliaan akan datang kepada orang-orang yang mampu bersabar”
Dan kemudian Ia pun tersenyum kembali seraya menengadahkan
tanganya ke atas
Dan berucap lirih “Ya tuhanku, hamba tau bahwa engkau yang
merencanakan semuanya dalam kehidupan ini tanpa terkecuali, dan hambapun tau
bahwa setiap rencana-Mu itu adalah hal yang terbaik untuk hamba, hamba akan
berusaha bersabar hingga saatnya tiba untuk hamba merasakan kemuliaan dan
kebahagian paling indah dari-Mu, jadikanlah hamba orang yang sabar dan
berlapang dada ya Allah, amin ya rabbalalamin..