background


blink

Minggu, 12 Agustus 2012

Sang Wanita


Ketika mulut tak lagi sanggup berkata
Ketika hati tak lagi dapat merasa
Dan ketika mata tak lagi sanggup melihat
Air mata dalam diam menjadi penjawab untuk semuanya
Bahwa ia sedang bersedih

Ya wanita itu sedang bersedih
Sedih memikirkan hatinya
Hatinya yang lemah namun selalu berusaha untuk tegar
Dalam tangisnya ia tersenyum
Senyum yang indah walau dalam tangis sekalipun
Entah mengapa ia sering tersakiti
Padahal hatinya selalu tulus

Begitu besar rasa sayang dan cintanya terhadap orang-orang di sekitarnya
Cinta untuk Tuhannya, unntuk cintanya, keluarganya, teman dan sahabatnya, bahkan terkadang untuk musuhnya
Namun kenapa ia sangat sulit menemukan cinta yang benar-benar tulus dari sebaliknya
Ia tak butuh pria yang sempurna, kaya raya, memilki takhta dan sebagai macamnya
Yang ia cari hanyalah seorang pria yang membuat ia merasa sempurna
Pria yang benar-benar menerima i a apa adanya dan menyayangi serta mencintainya sepenuh hati
Cukup itu??  ya cukup itu yang ia inginkan..
Ia telah bersabar untuk itu semua, menunggu waktunya tiba untuknya
Tapi berapa lama lagikah ia harus menunggu??
Terkadang ada sedikit keraguan
Apakah ia benar-benar akan mendapatkan pria yang seperti ia inginkan atau malah jauh sebaliknya

Ia bukanlah org pemilih
Tapi apakah salah jika Ia menginginkan pria yang benar-benar membuatnya merasakan sesuatu yang beda
Suatu getaran dan ketertarikan dari hati yang paling dalam
Pria yang ketika ia melihatnya dan pria itupun melihatnya dengan tatapan yang teduh dan menyejukan
Seakan-akan mata pria itu berkata kepadanya bahwa “aku sangat sayang kamu bahkan lebih mulia lagi dengan mencintaimu”
Pria yang memegang tanganya, seakan tak mau lagi terlepas atau terpisahkan
Pria yang memeluk dengan dekapan hangatnya dan tanganya yang kokoh yang membuat wanita itu merasa sangat terlindungi

Terkadang ia mengkhayalkan tentang itu semua
Dan ketika wanita itu tersadar dari lamunannya
Ia berfikir “ apakah mungkin? Untukku? Kapan?”
Dan akhirnya Ia berkata pada hatinya “hatiku, bersabarlah, karena kemuliaan akan datang kepada orang-orang yang mampu bersabar”
Dan kemudian Ia pun tersenyum kembali seraya menengadahkan tanganya ke atas
Dan berucap lirih “Ya tuhanku, hamba tau bahwa engkau yang merencanakan semuanya dalam kehidupan ini tanpa terkecuali, dan hambapun tau bahwa setiap rencana-Mu itu adalah hal yang terbaik untuk hamba, hamba akan berusaha bersabar hingga saatnya tiba untuk hamba merasakan kemuliaan dan kebahagian paling indah dari-Mu, jadikanlah hamba orang yang sabar dan berlapang dada ya Allah, amin ya rabbalalamin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar